Index Labels

DIALOG IBLIS (ALAIHI LAKNAT) DENGAN RASULULLAH S.A.W I Part 1

.
Allah SWT telah memerintahkan Malaikat bertemu Iblis supaya dia berjumpa dengan Rasulullah saw untuk memberitahu segala rahasianya, baik itu yang disukai maupun yang dibencinya.

Hikmatnya ialah untuk meninggikan derajat Nabi Muhammad saw dan juga sebagai peringatan dan perisai kepada umat manusia.

Maka Malaikat itu pun bertemu Iblis dan berkata, “Hai Iblis! Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar menyuruh engkau menghadap ke hadirat Rasullullah saw. Hendaklah engkau buka segala rahasia engkau dan apa-apa yang ditanya oleh Rasulullah hendaklah engkau jawab dengan sebenar-benarnya. Jikalau engkau berdusta walau satu perkataan pun, niscaya akan diputuskan segala suku-suku anggota badanmu, uratmu serta disiksa dengan azab yang amat keras''

Setelah mendengar kata Malaikat yang dahsyat itu, Iblis sangat ketakutan. Maka segeralah dia menghadap Rasulullah saw dengan menyamar sebagai seorang tua yang buta sebelah matanya dan berjanggut putih 10 helai.

Iblis pun memberi salam, hingga 3 kali tidak juga dijawab oleh Rasulullah saw. Maka Iblis alaihi laknat mengatakan,”Ya Rasulullah! Mengapa engkau tidak menjawab salam hamba? Bukankah salam itu sangat mulia di sisi Allah?”

Maka jawab Nabi dengah marah “Hai Aduwullah! Kepada aku engkau menunjukan baikmu? Jangan engkau coba hendak menipu aku sebagimana engkau tipu Nabi Adam a.s sehingga keluar dari syurga, Habil mati teraniaya dibunuh Qabil dengan sebab hasutan engkau, Nabi Ayub engkau tiup dengan asap racun ketika dia sedang sujud sembahyang. Hai Iblis! Sebenarnya salam itu sangat mulia di sisi Allah azza wajalla, cuma salam engkau saja aku tidak hendak menjawabnya karena diharamkan Allah. Maka aku kenal sangat baik tentang engkau, engkaulah Iblis, raja segala iblis, syaitan dan jin yang menyamar diri.

Apa maksud engkau datang berjumpa hamba?” Kata Iblis,”Ya Nabi Allah! Janganlah engkau marah. Karena engkau Khatamul Anbiya maka engkau dapat kenal aku. Kedatangan aku disuruh Allah untuk memberitahu segala tipu daya aku terhadap umat engkau dari zaman Nabi Adam hingga akhir zaman. 

Ya Nabi Allah! apa yang engkau tanyakan kepada aku, maka aku siap menjelaskannya satu persatu dengan sebenarnya, tiadalah hamba berani sembunyikan.”

Maka Iblis pun bersumpah menyebut nama Allah dan berkata”Ya Rasulullah! Sekiranya
Aku berdusta sepatah kata saja, maka hancur leburlah badan hamba menjadi abu” Setelah mendengar sumpah Iblis itu, Nabi pun tersenyum dan berkata dalam hatinya, inilah satu peluang untuk menyiasati segala perbuatannya agar didengar oleh sekalian sahabat yang ada di majlis ini dan menjadi perisai kepada sekalian umatku.

Pertanyaan Nabi (1)
“Hai Iblis! Siapakah sebesar-besar musuh engkau dan bagaimana posisi hamba terhadap engkau?”

Jawab Iblis – “Ya Nabi Allah! Tuanlah musuh hamba yang paling besar di antara segala musuh hamba di muka bumi ini” Maka Nabi pun memandang muka Iblis, dan Iblis pun mengeletar karena ketakutan. Sambung Iblis,”Ya Khatamul Anbiya! Adapun hamba dapat merubah diri hamba seperti semua manusia, binatang dan lain-lain hingga rupa dan suara pun tidak beda seperti aslinya, kecuali diri engkau saja yang tidak dapat aku tiru karena dicegah oleh Allah. Seandainya hamba menyerupai diri engkau, maka terbakarlah diri hamba menjadi abu. Aku cabutkan iktikad anak Adam supaya menjadi kafir karena engkau berusaha memberi nasehat dan pengajaran supaya mereka kuat untuk memeluk agama Islam, begitu jugalah aku berusaha menarik mereka kepada kafir, murtad atau munafik. Akan aku tarik sekalian umat Islam dari jalan benar kepada jalan yang salah supaya masuk ke dalam neraka dan kekal di dalamnya bersama aku”

Pertanyaan Nabi ke 2
“Hai Iblis! Apa yg kau perbuat terhadap makhluk Allah” Jawab Iblis, ''menggoda perempuan agar merenggangkan kedua pahanya kepada lelaki yang bukan suaminya, sebagiannya hingga mengeluarkan benih yang salah sifatnya.

Aku goda segala manusia supaya meninggalkan sembahyang, terlena dengan makan minum, berbuat durhaka, aqu lalaikan dengan harta benda dari emas, perak dan permata, rumahnya, tanahnya, ladangnya supaya hasilnya dibelanjakan kejalan yang haram. Demikian juga ketika tamasya yang bercampur lelaki perempuan maka disitu hamba lepaskan sebesar – besar godaan supaya hilang maruah dan minum arak.

Apabila terminum arak itu maka hilanglah akal, fikiran dan malunya. Lalu aku ulurkan tali cinta dan terbukalah beberapa pintu maksiat yang besar, datang perasaan hasad dengki hingga kepada pekerjaan zina.

Apabila terjadi kasih diantara mereka, terpaksalah mereka mencari uang hingga menjadi penipu, peminjam dan pencuri.

Apabila mereka teringat akan salah mereka lalu hendak bertaubat atau amal ibadat, aku akan halangi mereka supaya mereka menangguhkannya atau tidak melakukannya.

Bertambah keras aku goda supaya menambahkan maksiat dan mengambil isteri orang.
Apabila kena goda hatinya, datanglah rasa ria, takabur, bermegahan, sombong dan melengahkan amalnya.

Menggoda lidahnya, suoaya mereka gemar berdusta, mencela dan mengumpat. Demikianlah aku goda mereka setiap saat.”

WaLLahu ‘Alam bishshawab.